💥Ironi Teluk Inggris: Kala Seratus Ponton Diam Membisu, Mengukir Simfoni Penegakan Hukum yang Terpaksa💥

Uncategorized75 Dilihat

BANGKA BARAT, BN16 BANGKA-

Di bawah naungan langit Bangka Barat yang memayungi perairan Teluk Inggris, sebuah sandiwara bisu tergelar, mengisahkan ironi seratus ponton yang teronggok beku, enggan menari di atas riak air. Namun, keheningan itu justru menjadi pemicu sebuah simfoni penegakan hukum yang bergema, dipimpin oleh dwitunggal kekuatan: prajurit-prajurit perkasa dari Posal Muntok Lanal Bangka Belitung dan korps bhayangkara Satpolairud Polres Bangka Barat.

 

Pada hari Sabtu yang menggetarkan, tanggal 5 Juli 2025, tirai operasi gabungan dibuka. Pukul empat belas siang, para ksatria laut dan penjaga perairan bersatu padu, mengikrarkan janji setia pada bumi pertiwi dalam sebuah apel kelengkapan yang khidmat, mengurai strategi sebelum melaut. Armada kecil mereka melesat membelah biru Teluk Inggris, sebuah pemandangan yang tak jarang diwarnai intrik penambangan timah ilegal.

 

Namun, yang terhampar di hadapan mereka adalah pemandangan di luar dugaan: seratus lebih ponton penambangan timah ilegal berdiri tegak, mematung, tanpa denyut aktivitas. Mereka bagai patung-patung raksasa, mengabaikan hukum, namun di saat yang sama, enggan beraksi. Fenomena yang tak lazim ini tak lantas membuat langkah mundur. Justru sebaliknya, tim gabungan mengambil tindakan tegas.

Tiga belas ponton dipilih secara acak, ditarik paksa dari perairan,menjadi simbol peringatan yang tak terbantahkan. Sebuah ultimatum pun dikumandangkan: dalam rentang waktu dua puluh empat jam ke depan, seluruh ponton harus mengosongkan diri dari perairan Teluk Inggris, atau tindakan penarikan paksa yang lebih masif akan menjadi konsekuensi tak terelakkan.

 

Operasi penertiban ini, yang berdetak di jantung Kabupaten Bangka Barat, berjalan lancar tanpa riak, tanpa gesekan. Ini adalah bukti nyata dari sinergi aparat penegak hukum yang bertekad menjaga kedaulatan laut dan menertibkan praktik-praktik ilegal yang merusak lingkungan serta merugikan negara.

Tiga belas ponton yang kini menjadi barang bukti adalah saksi bisu dari ketegasan dan komitmen yang tak tergoyahkan. Teluk Inggris, yang acap kali menjadi arena perebutan hasil bumi, kini untuk sejenak merasakan damai dalam dekapan penegakan hukum.

 

Laporan ini diserahkan dengan penuh hormat oleh Komandan Posal Muntok, Lettu Laut (S) Achmad Ronny, sebuah penanda dari dedikasi tanpa batas untuk menjaga marwah perairan Bangka Belitung dari cengkraman tangan-tangan tak bertanggung jawab.

 

#TelukInggris #PenambanganIlegal #BangkaBarat #LanalBabel #Satpolairud

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *