PENOLAKAN KERAS Warga dan Nelayan Cupat terhadap Tambang Rajuk Tower PIP, Desak Satgas Bertindak Tegas Sesuai Arahan Presiden Prabowo

Editor: Yopi Herwindo

BANGKA BARAT,BN16 BANGKA 

Bangka Barat – Laut Desa Cupat kembali memanas! Warga dan nelayan setempat menyatakan penolakan keras terhadap aktivitas penambangan timah jenis Ponton Isap Produksi (PIP) “Rajuk Tower” di perairan laut mereka.

Aktivitas ini dinilai merusak ekosistem laut, mengancam mata pencaharian nelayan, dan bertentangan dengan semangat keberlanjutan lingkungan.

Ancaman dengan Pistol Rakitan Guncang Nelayan
Ketegangan mencapai puncaknya setelah beredar kabar yang sangat mengkhawatirkan: nelayan dan beberapa warga yang menolak tambang dilaporkan sempat diancam dengan senjata api jenis pistol rakitan oleh oknum yang diduga terkait dengan aktivitas penambangan tersebut.

Peristiwa ini memicu ketakutan dan kemarahan di kalangan masyarakat, sekaligus menyoroti praktik premanisme yang diduga melindungi kegiatan tambang liar.

“Kami sudah jelas menolak, laut kami rusak, ikan menghilang. Sekarang malah diancam pakai pistol.

Kami minta keadilan dan perlindungan!” ujar seorang perwakilan nelayan yang namanya enggan disebutkan karena alasan keamanan.

Desakan kepada Satgas: Tindak Tegas Sesuai Arahan Presiden
Masyarakat Desa Cupat kini menaruh harapan besar pada Satuan Tugas (Satgas) terkait yang dibentuk Pemerintah.

Mereka mendesak Satgas untuk segera mengambil tindakan tegas, cepat, dan terukur di lapangan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang telah berulang kali menekankan komitmen untuk memberantas tuntas praktik tambang tanpa pandang bulu, termasuk penertiban di wilayah perairan.

Arahan Presiden Prabowo secara konsisten menyuarakan demi menjaga kedaulatan sumber daya alam, memulihkan lingkungan yang rusak, serta menghentikan kerugian negara.

Masyarakat berharap Satgas dapat membuktikan ketegasannya dengan menindak semua pihak yang terlibat dalam tambang di perairan Cupat dan memproses hukum pelaku pengancaman yang menggunakan pistol rakitan.

“Ini adalah ujian bagi Satgas dan aparat penegak hukum. Jangan biarkan rakyat kecil diintimidasi.

Kami menuntut agar komitmen Presiden Prabowo untuk menertibkan tambang ilegal segera diwujudkan di laut Cupat,” tutup perwakilan warga.

Aparat keamanan setempat diharapkan segera merespons laporan ancaman senjata api tersebut dan memastikan keamanan warga serta nelayan yang berjuang mempertahankan wilayah tangkap mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *