💥 Mayor CKE Nawawi Hadiri Lebaran Anak Yatim dan Difabel: Teguhkan Nilai Kemanusiaan dan Kesetaraan Sosial💥

Uncategorized35 Dilihat

BANGKA BARAT, BN16 BANGKA

Suasana haru dan penuh kehangatan menyelimuti halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Barat pada Jumat (04/07/2025), saat ratusan anak yatim dan penyandang disabilitas berkumpul dalam peringatan 10 Muharram yang dirangkaikan dengan kegiatan Lebaran Yatim dan Difabel: Satu Kesetaraan, Sejuta Harapan Meraih Keberkahan.

 

Mayor CKE Nawawi, Kasdim 0431/Bangka Barat, tampak hadir dengan penuh antusias dalam kegiatan tersebut. Didampingi jajaran Forkopimda dan tokoh-tokoh lintas instansi, kehadiran beliau bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi simbol nyata komitmen TNI dalam merawat nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.

 

Kegiatan yang melibatkan sekitar 200 anak yatim piatu dan difabel ini dihadiri pula oleh Kepala Kemenag Bangka Barat Jumadi, S.H.I, M.H., Ketua Pengadilan Agama Hermanto, Panitera PN Babar Mualimin, S.H., M.H., Ketua Baznas Drs. Lili Suhendra Nato, Ketua Ansori Mexsi Diansyah, S.K.M., serta perwakilan dari Polres, Kejari, dan MUI Bangka Barat.

 

Dalam pernyataannya, Mayor Nawawi menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam membangun kesadaran sosial terhadap anak-anak yang kehilangan orang tua maupun saudara difabel yang memerlukan perhatian khusus dari seluruh elemen bangsa.

 

“Pembagian santunan hari ini bukan sekadar ritual keagamaan. Ini adalah momentum mempererat simpul kemanusiaan. TNI dan Polri bersama masyarakat hadir memberikan pelukan kasih bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian dan cinta,” ujar Mayor Nawawi dengan mata yang berkaca-kaca.

 

Lebaran Anak Yatim setiap 10 Muharram memang sarat makna spiritual dalam tradisi Islam di Indonesia. Namun, kegiatan ini juga menjelma menjadi refleksi sosial untuk memperkuat kepedulian dan solidaritas. Nilai-nilai seperti empati, kesetaraan hak, serta tanggung jawab moral terhadap generasi yang rentan menjadi inti dari perayaan yang berlangsung penuh khidmat dan haru tersebut.

 

Keceriaan anak-anak begitu tampak saat menerima bingkisan dan santunan. Tidak sedikit dari mereka yang tersenyum lebar, meski raut wajah menyiratkan kisah hidup yang tak mudah. Namun di tengah itu semua, sinar harapan begitu terasa—bahwa mereka tidak sendiri, bahwa ada banyak tangan yang siap merangkul.

 

Semangat kebersamaan dan gotong royong juga menjadi benang merah dalam acara ini. Dengan kolaborasi antara Kemenag, Baznas, TNI, Polri, dan tokoh masyarakat, acara ini menjadi bukti nyata bahwa keberkahan tidak hanya didapat lewat doa, tetapi juga lewat tindakan nyata.

 

“Kita ingin tunjukkan bahwa negara hadir melalui para pemimpinnya, tak hanya dalam urusan birokrasi, tapi juga saat masyarakat membutuhkan sentuhan hati,” imbuh Nawawi menutup wawancara.

 

Melalui kegiatan ini, Kabupaten Bangka Barat menegaskan bahwa nilai-nilai kemanusiaan adalah fondasi yang tak boleh lekang oleh zaman. Dan di tengah dunia yang terus berubah, wajah-wajah polos anak-anak itu tetap berhak mendapatkan cinta dan perhatian yang tulus—dari siapa pun, termasuk dari seorang tentara.

 

Sumber: Pendim 0431/Bangka Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *