BN16 BANGKA
#RoyaltiTimah #BangkaBaratMandiri #APBDSehat2026 #OptimismeFiskal
Bangka Barat, BN16 BANGKA – Di tengah kepungan tekanan fiskal akibat utang daerah yang menumpuk hingga puluhan miliar rupiah, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat menatap horizon baru. Sebuah strategi nan elok pun dirajut: menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari ladang royalti timah, sebagai mercusuar untuk menstabilkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di masa mendatang.
Bupati Bangka Barat, Markus, dengan gurat optimisme terukir di wajahnya pada Selasa (8/7/2025), menuturkan keyakinan penuh pada peran sektor timah. “Salah satunya pendapatan PAD, royalti timah. Kita berharap royalti dari bagi hasil timah ini bisa meningkat,” ucapnya, seolah merapal mantra kemakmuran.
Sebuah logika sederhana namun kuat ia paparkan: jika kontribusi royalti timah mampu menanjak signifikan, APBD Bangka Barat niscaya akan merasakan kelegaan yang mendalam. “Kalau royalti ini bisa meningkat, saya rasa tahun depan kita agak sedikit lenggang,” ujarnya, membayangkan tahun 2026 sebagai titik balik, ketika APBD Bangka Barat dapat kembali bernapas lega, sehat, dan perkasa.
Strategi ini bukan hanya sebuah gagasan, melainkan sebuah keniscayaan, mengingat APBD 2025 telah rela sebagian besar isinya dialokasikan untuk melunasi utang-utang tahun sebelumnya. Dengan menggali potensi tak terhingga dari sektor unggulan seperti timah, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berharap dapat menorehkan jejak keberlanjutan fiskal yang lebih tangguh dan berdikari di masa depan. Sebuah harapan yang terpancar dari gemuruh pertambangan, untuk masa depan Bangka Barat yang lebih makmur.