Rakyat Kecamatan Bakam Diduga Dizolimi Mitra PT Timah, CV TMR di GML: Harga Timah Dibawah Kesepakatan, Hanya Rp100 Ribu per Kilo

Editor: Yopi Herwindo

DAERAH, Berita52 Dilihat

BN16 BANGKA

BANGKA – Masyarakat Kecamatan Bakam yang beraktivitas di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah, khususnya di area GML yang dikelola oleh mitra, CV TMR, menyuarakan protes keras.

 

Mereka menuding adanya praktik arogansi dan penzoliman terkait harga beli timah dari hasil penambangan rakyat.

 

Situasi di GML digambarkan sebagai bentuk perjuangan masyarakat untuk bertahan hidup, namun mereka merasa dizolimi oleh “buaya-buaya ganas” di GML.

 

Pemicunya adalah harga beli timah yang ditetapkan oleh CV TMR yang dituding jauh di bawah harga kesepakatan PT Timah dengan mitra, yakni hanya Rp100.000,- per kilogram.

 

“Ini hanya bentuk bertahan hidup masyarakat karena mereka dizolimi oleh buaya-buaya ganas di GML,” ungkap salah satu perwakilan masyarakat.

 

“Dengan hanya berani membeli timah masyarakat di bawah harga kesepakatan PT Timah dengan mitra, dengan hanya 100 ribu per kilo, itu bentuk penzoliman kepada masyarakat.”

 

Masyarakat Kabupaten Bangka dengan tegas menyatakan tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan dan penzoliman yang terjadi terhadap keluarga dan saudara mereka di desa-desa seputaran GML.

“Jika mereka tersakiti maka kami juga ikut merasakannya. #lawanketidakadilan,” seru mereka.

 

Desakan pun ditujukan kepada seluruh Aparat Penegak Hukum (APH) agar tidak terjadi kriminalisasi terhadap masyarakat yang berupaya mencari nafkah dan bertahan hidup di tengah situasi sulit ini.

 

Masyarakat berharap APH dapat melihat masalah ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi, bukan sebagai tindak kriminal.

 

Situasi di lapangan menunjukkan kondisi area penambangan yang becek dan penuh lumpur, dengan gubuk-gubuk darurat beratapkan terpal, mencerminkan kerasnya perjuangan para penambang rakyat.

 

Tampak beberapa orang di lokasi tersebut sedang beraktivitas di area yang diduga merupakan tempat penambangan atau pengumpulan hasil timah.

 

Terkait harga timah di Bangka Belitung, isu fluktuasi dan ketidakstabilan harga, serta perbedaan antara harga beli PT Timah dan pihak swasta, memang kerap menjadi sumber ketegangan dan konflik, yang berujung pada tuntutan masyarakat agar ada kepastian dan harga yang layak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *