PANGKALPINANG — Polemik antara Adelia Saragih dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, kembali menjadi sorotan hangat. Setelah beredarnya video wawancara Hellyana bersama Andi Kusuma yang menyinggung laporan utang-piutang dengan Adelia, perbincangan publik di media sosial pun kembali bergelora. Rabu (12/11/2025).
Di tengah derasnya spekulasi bernuansa politis, Adelia akhirnya buka suara untuk meluruskan duduk perkara.
Dalam klarifikasinya pada Selasa (11/11/2025), Adelia menegaskan bahwa laporan hukum yang ia buat terhadap Hellyana sama sekali tidak terkait dengan jabatan sang pejabat sebagai Wakil Gubernur.
Ia menegaskan, kasus tersebut murni menyangkut persoalan pribadi yang terjadi jauh sebelum Hellyana menjabat di pemerintahan.
> “Kasus yang saya laporkan ini murni atas nama pribadi saya. Ini terkait hutang Ibu Wakil Gubernur sebelum beliau menjabat. Jadi, tidak ada kaitannya dengan jabatan atau urusan pemerintahan,” ujar Adelia dengan nada tegas.
Pernyataan ini disampaikan Adelia menyusul beredarnya sejumlah video dan unggahan di media sosial, terutama di TikTok, yang menuding laporan tersebut sarat kepentingan politik.
Ia menilai, narasi-narasi semacam itu hanya memperkeruh situasi dan berpotensi menyesatkan publik.
> “Saya merasa dizalimi. Saat di kepolisian, Ibu Wagub sempat bilang mau melapor balik, tapi sampai hari ini tidak ada itikad baik. Karena itu, saya akan lanjutkan ke pengadilan,” ungkap Adelia.
Lebih lanjut, Adelia meminta publik agar tidak mengaitkan kasus ini dengan pihak-pihak lain yang tak ada hubungannya, termasuk Gubernur Bangka Belitung dan sejumlah nama yang disebut dalam video viral tersebut. Ia berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh narasi liar yang menggiring persoalan pribadi ini ke ranah politik.
> “Masalah ini murni antara saya dan Ibu Wakil Gubernur. Tidak ada kaitannya dengan Pak Gubernur, tidak ada urusannya dengan Pak Andi Kusuma atau Pak Batara. Kasus ini sudah P21, biarlah pengadilan yang memutuskan,” tegasnya.
Namun, pernyataan dari Andi Kusuma justru menambah lapisan baru dalam perdebatan publik. Dalam video yang beredar luas, Andi—yang dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan lingkungan pemerintahan provinsi—menyentil Gubernur karena dianggap tidak turun tangan menyelesaikan masalah tersebut.
> “Kita ingin jumpa Bapak Gubernur bicara perkara seperti ini. Malu kalau Gubernur tidak bisa menyelesaikan masalah seperti ini, apalagi pelapornya ikut beliau sebagai staf. Masalah rumah tangga seperti ini semestinya bisa diselesaikan baik-baik,” ujar Andi dalam video tersebut.
Andi juga menggambarkan Hellyana sebagai sosok religius yang tetap tabah menghadapi tekanan.
Ia menyebut, di tengah badai opini publik, Hellyana justru memperkuat diri lewat ibadah.
> “Setiap malam beliau tahajud, salat lima waktu, memohon pertolongan Allah SWT. Ada pintu masuk, ada pintu keluar. Tetap semangat, Ibu Wagub,” kata Andi.
Pernyataan Andi ini memantik reaksi beragam. Sebagian pihak menilai pembelaan tersebut justru memberi warna politis baru pada kasus yang semestinya murni hukum.
Publik pun terbelah antara yang menilai kasus ini harus dituntaskan secara transparan di pengadilan dan yang menganggapnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Kini, setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) oleh penyidik Polda Kepulauan Bangka Belitung, status hukum Hellyana resmi naik menjadi tersangka.
Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan kasus tersebut, di mana proses pengadilan akan menjadi arena pembuktian.
Sidang nanti diperkirakan akan menghadirkan bukti dokumen, saksi, dan kronologi lengkap hubungan utang-piutang antara Adelia dan Hellyana.
Publik menanti bagaimana pengadilan menilai bukti-bukti tersebut dan menimbang klaim masing-masing pihak.
Kasus ini bukan hanya menguji integritas para pihak yang terlibat, tetapi juga menjadi cermin bagi publik tentang bagaimana masalah pribadi pejabat publik bisa bergeser menjadi isu sosial yang sarat interpretasi politik.
Di tengah riuhnya komentar netizen, Adelia menegaskan bahwa satu-satunya jalan keluar yang ia percayai adalah proses hukum yang jujur dan terbuka.
> “Saya hanya ingin keadilan ditegakkan. Biarlah pengadilan yang menilai,” tutupnya.
Dengan status P21 dan penetapan tersangka terhadap Hellyana, panggung selanjutnya kini berada di ruang sidang.
Di sana, bukan narasi politik yang akan berbicara, melainkan fakta hukum yang akan menentukan siapa yang benar dan siapa yang bersalah.
(KBO Babel)










