💥Namanya Terseret Dugaan Koordinir Tambang Ilegal, Wartawan Yopi Herwindo Beri Klarifikasi Tegas💥

Berita41 Dilihat

BANGKA BARAT,BN16 BANGKA

Menanggapi pemberitaan dan informasi yang berkembang pasca penertiban 13 ponton tambang ilegal di perairan Teluk Inggris, Kecamatan Muntok, pada Sabtu (5/7/2025), wartawan Yopi Herwindo (YH) angkat bicara. Namanya disebut-sebut dalam dugaan keterlibatan oknum wartawan yang mengkoordinir aktivitas tambang di lokasi tersebut.

 

Dalam klarifikasi tegasnya, Yopi Herwindo membantah keras semua tuduhan yang mengarah padanya. Ia menyatakan bahwa dugaan tersebut sama sekali tidak benar dan merupakan fitnah yang menyudutkan profesinya.

 

“Saya kaget dan sangat menyayangkan nama saya dikaitkan dengan aktivitas ilegal tersebut. Saya tegaskan, dugaan itu sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah mengkoordinir, menyuruh, apalagi terlibat dalam grup WhatsApp bernama ‘Rembulan’ seperti yang diisukan,” ujar Yopi Herwindo saat dihubungi pada Minggu (6/7/2025).

 

Yopi menjelaskan, dalam menjalankan tugas jurnalistik, ia memang kerap berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat, termasuk para penambang. Namun, ia menarik garis batas yang jelas antara empati kemanusiaan dan pelanggaran hukum.

 

“Kalau pun ada wartawan yang mungkin bersimpati atau menyuruh penambang bekerja, saya rasa itu wajar-wajar saja, dan lebih dilihat dari sisi kemanusiaan. Kita semua tahu, ekonomi masyarakat sekarang ini agik saro (masih sulit), hidup mereka seringkali hanya tergantung pada nek begawe ape dak (mau bekerja atau tidak),” jelasnya.

 

Menurutnya, dorongan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga adalah hal yang manusiawi. Namun, Yopi menekankan bahwa ada pihak yang mutlak tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal semacam ini.

 

“Yang tidak boleh itu kalau Aparat Penegak Hukum (APH) yang beking (melindungi), apalagi sampai menyuruh TI ilegal beroperasi. Karena mereka adalah aparat hukum negara, digaji dari pajak rakyat, dan tugas utamanya adalah penegakan hukum, bukan malah ikut bermain,” tegas Yopi.

 

Ia menambahkan, isu keterlibatan oknum wartawan ini berpotensi mengaburkan fokus utama dari persoalan tambang ilegal itu sendiri dan bisa jadi merupakan upaya pengalihan isu.

 

“Saya mendukung penuh langkah Polres Bangka Barat untuk menindak tegas aktivitas ilegal. Silakan usut tuntas siapa pun pemilik ponton dan aktor intelektual di baliknya. Jika memang nama saya disebut oleh oknum penambang, saya siap untuk dipanggil dan memberikan keterangan kapan pun untuk membersihkan nama baik saya,” tutupnya.

 

Sebelumnya, Kasat Polairud Polres Bangka Barat, Iptu Yudi Lasmono, menyatakan bahwa pihaknya mendapat informasi dari beberapa penambang mengenai adanya dugaan keterlibatan oknum wartawan berinisial ‘Y’ yang menyuruh mereka bekerja. Pihak kepolisian menegaskan akan mendalami informasi tersebut dan memanggil siapa pun yang terbukti terlibat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *