BN16 BANGKA
#PerangNarkoba #Kodim0431BB #BNNBangkaBelitung #BangkaBaratAntiNarkoba #PrajuritBersihNarkoba #BeritaMiliter #BN16Bangka #Mentok
Bangka Barat, BN16 BANGKA – Di tengah riuhnya kabar angin dan bisik-bisik zaman yang kerap mengikis integritas, Kodim 0431/Bangka Barat justru memilih jalur ksatria. Bak pendekar gagah berani yang tak sudi negerinya dikotori, mereka menyatakan perang terbuka terhadap narkoba. Bukan dengan pekik heroik di medan laga, melainkan melalui “ritual” pembersihan diri: sosialisasi P4GN dan tes urine massal yang digandengkan erat dengan palu godam BNN. Sebuah manuver strategis yang patut diacungi jempol, atau lebih tepatnya, diacungi pena tanda hormat!
Dari Rutinitas Menjadi Manifesto: Ketika Urine Bicara Kejujuran
Kegiatan yang sejatinya rutin tahunan ini, yang digeber pada Rabu nan cerah (9/7/2025) di aula Paraduta, bukan lagi sekadar formalitas buang-buang waktu. Di bawah komando Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval, M.Han., sang nahkoda Kodim, gelaran ini bertransformasi menjadi manifesto keberanian. Bagaimana tidak, di saat “racun” narkotika diam-diam merayap di sela-sela sendi kehidupan, para prajurit justru secara sukarela menyerahkan “rahasia” kecil dalam botol urine. Sebuah ironi manis: ketika kejujuran direpresentasikan oleh air seni.
“Pemeriksaan urine ini bukan semata menuruti titah junjungan, melainkan wujud nyata dari sumpah serapah kami melawan bangsat narkoba,” tegas Dandim Nauval, dengan nada yang menggema bak guruh di musim kemarau. “Ini bukan sekadar formalitas, ini adalah perlawanan yang wajib menyala hingga titik darah penghabisan!” Ujaran yang menusuk kalbu, namun sekaligus memantik semangat.
Ia pun menambahkan, kegiatan P4GN ini sudah bak kitab suci yang wajib dibaca rutin di Kodim. “Kami berharap, dengan guyuran penyuluhan yang takzim dan pemeriksaan yang konsisten, setiap prajurit tak hanya terbebas dari jerat narkoba, namun juga menjelma menjadi benteng baja yang kokoh dari bahaya laten yang satu ini,” imbuhnya, seolah berucap janji suci.
BNN Beri Wejangan, Keluarga Jadi Tameng Terdepan
Tak ketinggalan, Kombes Pol Ichlas Gunawan, sang Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, turut melenggang di tengah kerumunan prajurit. Dengan suara yang menggelegar namun tetap menyimpan nuansa empati, ia mengingatkan para serdadu tentang pentingnya peran keluarga sebagai “pagar betis” pertama dalam melindungi tunas bangsa dari buasnya narkoba.
“Narkotika itu bukan cuma merusak raga, tapi juga menghancurkan harkat kemanusiaan dan masa depan bocah-bocah kita. Kenali musuh bebuyutan bernama narkoba, karena keluarga adalah benteng pertama dari ancaman ini!” serunya, seolah mengukir petuah bijak di sanubari setiap prajurit.
Ia pun tak sungkan melempar sanjungan setinggi langit atas langkah konkret Kodim 0431/Bangka Barat. “Apa yang diperbuat Kodim ini adalah contoh nyata keseriusan aparat dalam memerangi iblis narkoba. Ini wajib jadi teladan bagi institusi lain yang masih termangu-mangu,” ujar Kombes Ichlas, dengan nada penuh harap.
Mengakhiri wejangannya, sang Kabid BNN berharap agar “pertunjukan” mulia ini tidak hanya berakhir sebagai seremonial tahunan yang usai setelah tepuk tangan. “Perang melawan narkoba adalah tugas kolektif kita. Tak ada kamus kompromi dalam kamus kami! Dan selama masih ada komitmen seperti yang digelorakan Kodim 0431/Bangka Barat hari ini, saya percaya, harapan itu masih bernyala!” pungkasnya, seolah menyisakan bara semangat di udara.
Epilog: Ketika Senyap Jadi Senjata
Di tengah balutan suasana yang hangat namun menyimpan gelora tekad baja, kegiatan ini menyiratkan pesan yang jauh lebih dalam dari sekadar berita pers. Ia berbisik bahwa di tengah gempuran zaman yang membikin linglung, masih ada pasukan yang berdiri tegap, bukan hanya menjaga kedaulatan negeri dari intaian luar, melainkan juga dari bahaya dalam yang senyap dan mematikan.
Sebuah perang senyap telah resmi dimulai di Bangka Barat. Dan takdir telah memilih, Kodim 0431/Bangka Barat berada di garis terdepan. Semoga kemenangan berpihak pada kebaikan, dan para prajurit tetap tegak lurus di jalan yang benar, tanpa tergoda oleh bisikan-bisikan fatamorgana yang menghancurkan jiwa.